Kamis, 14 November 2013


Partisipasi Pemuda dalam Politik

            Pada hari rabu tanggal 30 Oktober 2013 telah diselenggarakan kuliah umum di auditorium Universitas Semarang (USM).Pembicara dalam kuliah umum tersebut adalah Bp. Triyono LukmantoS.Sos.M.si sebagai dosen fisip Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dan Anggota DPRD provinsi Jateng periode 2004 – 2009,Ibu Hj. Sugiharti SH.MH. Tema yang diambil adalah “partisipasi pemuda dalam politik”.
            Sebagai pembuka Hj. Sugiharti mengajak para mahasiswa agar tidak apatis dalam politik,sebagai mahasiswa hendaknya berperan aktif dalam perpolitikan karena pemuda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa. Sebagai mahasiswa Indonesia kita harus mempunyai semangat sumpah pemuda yang senantiasa bertekad mempersatukan bangsa guna mencapai cita-cita bersama.
            Tahun 2014 adalah tahun politik bagi Indonesia karena negara ini akan melaksanakan pemilu lima tahunan termasuk pemilihan presiden Salah satu partisipasi pemuda dalam politik negara adalah mengikuti pemilu. Pemilu adalah sarana untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di kursi legislatif,eksekutif dan yudikatif. Wakil-wakil rakyat inilah yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia kedepan,maka dari itu Hj.Sugiarti menghimbau para pemuda agar jangan alergi terhadap partai politik, jadilah pemilih yang cerdas, jangan golput , cari tahu informasi mengenai pemilu, dengan teknologi sekarang kita bisa mengecek daftar sebagai pemilih dalam pemilu. Kita harus benar-benar  tahu siapa orang yang akan kita pilih, jangan memilih orang-orang yang bermasalah atau diindikasi pernah melakukan suatu kejahatan korupsi.
            Pembicara kedua Bp.Triyono Lukmantoro menyajikan paparan mengenai Literasi Politik,Media dan Aktivisme Kaum Muda. Untuk bisa ikut andil dalam perubahan bangsa dibidang politik kaum muda memerlukan literasi politik. Literasi Politik (LP) adalah semua hal tentang cara menjadikan rakyat sadar dan bertindak efektif secara politik. LP memberikan cara bagi rakyat untuk memiliki kemampuan dalam membaca berbagai isu peristiwa secara politik. Ini berarti semua gagasan,bahasa,bentuk pemikiran dan argumentasi yang digunakan oleh rakyat mampu dikerahkan untuk berhadapan dengan suatu isu publik tertentu.
Arti penting LP adalah mengenali hak seseorang yang dilibatkan didalamnya,dapat menyampaikan argumen yang nalar, diharapkan mampu terlibat secara efektif dalam dialog pihak lain pada isu-isu politik yang sedang diperbincangkan.

            Politik terdapat dalam seluruh lini kehidupan kita, dari pendidikan sampai tontonan. Politik sebagai panggilan (vocation) karena kalau tidak politik sekedar menjadi persoalan’who gets what in which channel to whom with ’.

            Dalam survei LSI tahun 2012 menyebutkan 79% kaum muda tidak tertarik pada politik,hanya 21% yang tertarik pada politik.Data selanjutnya menyatakan politisi menjadi salah satu pekerjaan yang sedikit dipilih kaum muda, pekerjaan yang menempati urutan satu dan dua adalah wiraswasta dan PNS, dunia politik memberikan kesan kotor dengan anggapan kalo tidak korupsi pasti berebut kekuasaan. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa partisipasi politik kaum muda Indonesia rendah, ini sangat memprihatinkan bagi kelangsungan kepemimpinan bangsa kedepannya. Siapa yang akan memimpin bangsa ini kalau pemudanya tidak memiliki kepedulian politik. Di era global yang semakin luas persaingannya bukan tidak mungkin bangsa ini bisa dikuasai bangsa lain kalau pemudanya hanya tinggal diam. Disisi lain dengan jumlah 190 juta jiwa kaum muda menjadi incaran parpol karena berpotensi untuk menyumbang banyak suara dalam suatu parpol.
           
            Dalam penutupannya kedua pembicara kembali mengajak para mahasiswa untuk peduli tentang peristiwa-peristiwa politik dalam negeri dan mampu menentukan pilihan dengan cerdas dalam pemilu 2014 yang akan datang.




              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar