Kamis, 14 November 2013



Teori Pengartian secara Sematik

            Charles Osgood, seorang psikolog sosial terkemuka pada tahun 1960-an, mengembangkan salah satu teori yang paling berpengaruh tentang makna. Teori Osgood berhubungan dengan cara-cara mempelajari makna dan bagaimana makna tersebut berhubungan dengan pemikiran dan perilaku. Sekarang dianggap sebagai sebuah karya, teori Osgood adalah sebuah tempat yang berguna untuk mulai berpikir tentang bagaimana lawan bicara memahami pesan.
            Asosiasi apa yang anda miliki untuk kata terbang? Mungkin anda melihat terbang sebagai suatu cara bepergian yang menyenangkan dan efesien atau mungkin anda melihatnya sebagai sesuatu yang berat,berbahaya,dan menakutkan. Apapun asosiasi anda itu adalah konotasi anda terhadap istilah tersebut. Teori Osgood mencoba untuk menjelaskan konotasi ini dan darimana konotasi tersebut berasal. Dengan kata lain teori ini membantu kita melihat bagaimana pesan-pesan dipahami.
            Teori Osgood memulai dengan bagaimana individu belajar bahwa kita memberi respons terhadap lingkungan, membentuk sebuah hubungan rangsangan-respons (R-R). Osgood yakin bahwa asosiasi R-R yang dipelajari ini bertanggung jawab dalam pembentukan makna, yang merupakan sebuah respons mental internal terhadap rangsangan.
            Rangsangan dari luar menghasilkan sebuah pemaknaan internal yang akan menghasilkan respons keluar. Pemaknaan internal itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian: respons internal dan rangsangan internal. Keseluruhan rangkaian terdiri atas: 1. Rangsangan fisik 2. Respons internal 3. Rangsangan internal dan 4. Respons ke arah luar. Sebagai contoh seorang yang takut terbang memiliki sebuah respons internal (rasa takut) ini memicu kecenderungan penginderaan yang merupakan sebuah rangsangan internal bagi respon keluar, yaitu tidak naik pesawat terbang.
            Salah satu kontribusi Osgood adalah karyanya pada pengukuran makna. Ia mengembangkan perbedaan semantik, sebuah alat bantu pengukuran yang beranggapan bahwa pemaknaan seseorang dapat diungkapkan dengan penggunaan kata-kata sifat. Metodenya dimulai dengan mencari seperangkat kata sifat yang dapat digunakan untuk mengungkapakan konotasi anda bagi setiap rangsangan,termasuk sebuah tanda. Kata sifat ini disusun saling bertentangan seperti baik/buruk, tinggi/rendah, lambat/cepat, anda diberikan sebuah topic, kata, atau tanda lain dan diminta untk menunjukan pada sebuah skala bagaimana anda mengasosiasikan tanda dengan pasangan-pasangan kata sifat.
            Osgood selanjutnya menggunakan sebuah teknik statistika yang disebut analisis faktor untuk mengetahui dimensi dasar pemaknaan anda. Penemunanya dalam penelitian ini telah menghasilkan teori ruang semantic. Pemaknaan anda bagi setiap tanda dikatakan terletak dalam sebuah ruang metaforis yang terdiri dari tiga dimensi utama: evaluasi, aktivitas, dan potensi. Tanda yang ada mungkin sebuah kata atau konsep, menimbulkan sebuah pemahaman tentang evaluasi (baik atau buruk ), aktivitas (aktif non aktif ), dan potensi (kuat atau lemah).
            Semua teori dalam bagian ini berorientasi psikologis; semuanya sangat dipengaruhi oleh karya-karya dalam psikologi sosial, bergantung pada data yang individualitas dan eksperimental.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar