Teori
Pengartian secara Sematik
Charles
Osgood, seorang psikolog sosial terkemuka pada tahun 1960-an, mengembangkan
salah satu teori yang paling berpengaruh tentang makna. Teori Osgood
berhubungan dengan cara-cara mempelajari makna dan bagaimana makna tersebut
berhubungan dengan pemikiran dan perilaku. Sekarang dianggap sebagai sebuah
karya, teori Osgood adalah sebuah tempat yang berguna untuk mulai berpikir
tentang bagaimana lawan bicara memahami pesan.
Asosiasi
apa yang anda miliki untuk kata terbang? Mungkin anda melihat terbang sebagai
suatu cara bepergian yang menyenangkan dan efesien atau mungkin anda melihatnya
sebagai sesuatu yang berat,berbahaya,dan menakutkan. Apapun asosiasi anda itu
adalah konotasi anda terhadap istilah tersebut. Teori Osgood mencoba untuk
menjelaskan konotasi ini dan darimana konotasi tersebut berasal. Dengan kata
lain teori ini membantu kita melihat bagaimana pesan-pesan dipahami.
Teori
Osgood memulai dengan bagaimana individu belajar bahwa kita memberi respons
terhadap lingkungan, membentuk sebuah hubungan rangsangan-respons (R-R). Osgood
yakin bahwa asosiasi R-R yang dipelajari ini bertanggung jawab dalam
pembentukan makna, yang merupakan sebuah respons mental internal terhadap
rangsangan.
Rangsangan
dari luar menghasilkan sebuah pemaknaan internal yang akan menghasilkan respons
keluar. Pemaknaan internal itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian: respons
internal dan rangsangan internal. Keseluruhan rangkaian terdiri atas: 1.
Rangsangan fisik 2. Respons internal 3. Rangsangan internal dan 4. Respons ke arah
luar. Sebagai contoh seorang yang takut terbang memiliki sebuah respons
internal (rasa takut) ini memicu kecenderungan penginderaan yang merupakan
sebuah rangsangan internal bagi respon keluar, yaitu tidak naik pesawat
terbang.
Salah
satu kontribusi Osgood adalah karyanya pada pengukuran makna. Ia mengembangkan
perbedaan semantik, sebuah alat bantu pengukuran yang beranggapan bahwa
pemaknaan seseorang dapat diungkapkan dengan penggunaan kata-kata sifat.
Metodenya dimulai dengan mencari seperangkat kata sifat yang dapat digunakan
untuk mengungkapakan konotasi anda bagi setiap rangsangan,termasuk sebuah
tanda. Kata sifat ini disusun saling bertentangan seperti baik/buruk, tinggi/rendah,
lambat/cepat, anda diberikan sebuah topic, kata, atau tanda lain dan diminta
untk menunjukan pada sebuah skala bagaimana anda mengasosiasikan tanda dengan
pasangan-pasangan kata sifat.
Osgood
selanjutnya menggunakan sebuah teknik statistika yang disebut analisis faktor untuk mengetahui dimensi
dasar pemaknaan anda. Penemunanya dalam penelitian ini telah menghasilkan teori
ruang semantic. Pemaknaan anda bagi
setiap tanda dikatakan terletak dalam sebuah ruang metaforis yang terdiri dari
tiga dimensi utama: evaluasi, aktivitas, dan potensi. Tanda yang ada mungkin
sebuah kata atau konsep, menimbulkan sebuah pemahaman tentang evaluasi (baik
atau buruk ), aktivitas (aktif non aktif ), dan potensi (kuat atau lemah).
Semua
teori dalam bagian ini berorientasi psikologis; semuanya sangat dipengaruhi
oleh karya-karya dalam psikologi sosial, bergantung pada data yang
individualitas dan eksperimental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar